Produksi Beras Surplus, Bulog Sulteng Tak Perlu Impor

22-02-2018 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Nasyit Umar bersama Kepala Perum Bulog Sulteng. Foto: Odjie/od

 

 

Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Nasyit Umar mengapresiasi kinerja Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah yang konsisten menyerap beras hasil panen petani lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan stok cadangan di Kabupaten/Kota Palu.

 

Hal tersebut diutarakan Nasyit Umar di sela-sela kunjungan reses Tim Komisi IV DPR RI ke Gudang Beras Bulog Divisi Regional di Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/2/2018).

 

Politisi Demokrat ini menambahkan bahwa penyerapan beras petani lokal yang dilakukan Bulog Palu sesuai dengan anggaran yang tersedia yaitu sebesar 10% dari total hasil produksi di wilayah tersebut.

 

"Dari laporan Bulog total beras hasil panen raya di wilayah Sulawesi Tengah mencapai sekitar 290 ribu ton, sehingga Bulog menyerap 30 ribu ton untuk disalurkan sebagai konsumsi dan stok cadangan," jelas Nasyit.

 

Selain Bulog, lanjut Nasyit, Pemerintah Daerah Sulteng juga menyerap beras hasil panen petani lokal dan bekerja sama dengan beberapa pemerintahan provinsi yang membutuhkan suplai beras, seperti Kalimantan, Indonesia bagian timur hingga berita terakhir Pemprov DKI Jakarta juga berminat membeli beras dari Sulteng untuk memenuhi kebutuhannya.

 

"Yang unik di Sulteng ini para petani tidak menjual gabah ke Bulog atau pemda, tapi sudah dalam bentuk beras. Dan ini sudah berlangsung sejak dahulu secara turun-temurun," ungkap Nasyit Umar.

 

Di sisi lain yang menjadi konsen legislator dapil Sulawesi Selatan ini adalah posisi Bulog secara nasional yang dituntut harus mampu menghidupi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada APBN dengan standar harga yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.

 

"Ini menjadi tantangan Bulog ke depannya agar terus bekerja profesional dalam menyerap tidak hanya beras petani, juga gula, kedelai dan jagung sesuai aturan yang ditetapkan," harap Nasyit.

 

Kepala Perum Bulog Sulteng Khozin, menjamin stok beras yang ada di gudang, termasuk di seluruh kabupaten/kota di Sulteng cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran hingga beberapa bulan ke depan.

 

"Stok yang kami miliki sekarang ini cukup memadai dan seluruhnya beras hasil pengadaan dari petani lokal," jelasnya.

 

Bahkan selama 2017 Bulog Sulteng tidak pernah mendatangkan beras dari luar daerah, sehingga tidak perlu impor, pungkas Khozin. (oji/sc)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...